PURWOKERTO - Kerohanian islam (Rohis) SMA Negeri 4 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar kajian agama yang diikuti oleh siswa-siswi kelas X. Kajian ini dihadiri oleh Saifur Roi pembina rohis dan seluruh pengurus Rohis, di aula sekolah, Sabtu, (13/01/2023).
Ketua Rohis siswa kelas XI KHD5 ini Zidan Arrayan menyampaikan, Kegiatan diselenggarakan sebagai program rutin.
"Kerohanian Islam merupakan Pengajian Sabtu Pagi (PSP), satu bulan sekali bahkan bisa dua kali, " ungkapnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Dawuh Mbah Moen
|
Lebih lanjut, Zidan mengatakan Peserta kegiatan dari kelas X, bergantian kelas XI dan XII. Tema kali ini "menjadi muslim setenang malam." Maksudnya, menjadi muslim yang tenang dalam menghadapi segala permasalahan hidup. Untuk pembicara kali ini adalah Dr. Dudiyono, S.Ag., M.Pd.I, .
Adapun Dudiyono dalam kajiannya menyampaikan, Menjadi generasi yang hebat secara Intelektual, hebat secara Emosionalnya, dan hebat secara Spiritualnya. Kita ini adalah makhluk sosial atau habluminannas. Kegiatan ini sebagai ajang latihan kalian ketika berbaur dengan masyarakat. Memahami perbedaan satu sama lain. Bisa bergaul dengan siapapun dengan penuh cinta kasih kepada sesama.
"Kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, harus diperkuat. Agar hubungan kita dengan yang lain tetap kondusif. Ini merupakan penguatan kecerdasan intelektual. Memperkuat iman dan taqwa kita semua, " tuturnya.
Ada 5 pilar, menjadikan generasi hebat,
Pertama transendensi, sesuai firman-NYA, Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-KU.
Kedua humanisasi punya nilai-nilai kemanusiaan. Kita tidak boleh membeda-bedakan satu sama lain. Baik ras agama maupun yang lain.
Ketiga adalah kebhinekaan perbedaan yang ada harus kita terima sebagai sunatullah atau sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Perbedaan ini harus saling menguatkan bukan saling untuk memecah belah.
Keempat liberasi. Kita tidak boleh menindas yang lemah. Tidak boleh ada bully membully. Sekolah kita ini memiliki tagline sekolah ramah anak. Harus saling membantu. Kelima adalah berkeadilan. Adil ini tidak harus sama. Tetapi harus bisa menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya masing-masing.
"Alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Rajab. Salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wata'ala. Maka dari itu menyambut bulan Rajab ini adalah perbanyak taubat, bersihkan jiwa dari sifat tercela, dan jauhkan diri kita dari kemaksiatan dan perbanyak amalan-amalan. Seperti perbanyak dzikir istighfar, tasbih, tahmid, sholawat maupun dzikir-dzikir yang lain, puasa sunnah dan juga perbanyak bersedekah, " paparnya.
"Mudah-mudahan kita mendapat berkah bulan Rajab, mendapatkan berkah barokah bulan Sya'ban, dan nantinya kita bisa menjumpai bulan Ramadhan, " pungkas Dudi.
(Jul/Djarmanto-YF2DOI)